LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
VIKA SEPUTRI
(A1C118086)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. DATA PENGAMATAN
- Uji Molish
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL |
1 |
Digerus masing-masing bahan (1. terasi, 2. Otot bandeng, 3. Ikan bandeng 4. Ikan rebus) dengan menggunakan mortal lalu ditambahkan air aquades |
Tujuan menggunakan mortal untuk memperhalus sampel. Tujuan diberikan aquades untuk melarutkan sampel. |
1) Gelas kimia 1 Sampel berwarna coklat susu. 2) Gelas kimia 2 sampel berwarna bening 3) Gelas kimia 3 sampel berwarna coklat gelap 4) Gelas kimia 4 sampel berwarna keruh |
2 |
Dimasukan masng masing sampel kedalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes, setelah itu masing-masing sampel dimasukan pereaksi molish sebanyak 3 tetes aduk hingga rata . |
Pereaksi molish bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat. |
5) Tabung reaksi 1 sampel berwarna ungu 6) Tabung reaksi 2 sampel berwarna ungu 7) Tabung reaksi 3 sampel berwarna coklat gelap 8) Tabung reaksi 4 sampel berwarna kuning gelap. |
3 |
Kemudian tambahkan masing-masing sampel H2SO4 sebanyak 1 ml . |
Tujuan diberi asam sulfat akan menghidrasi karbohidrat membentuk furfural, alfa naftanol bereaksi dengan furfural yang akan membentuk senyawa ungu. |
1. Tabung reaksi 1 tebentuk cicin ungu. 2. Tabung reaksi 2 terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna ung dan lapisan bawah berwarna kuning, dan terdapat bentuk cicin yang menaddakan karnohidrat. 3. Tabung reaksi 3 terbentuk 3 lapisan, lapisan atas berwarna coklat keruh lapisan tengah ungu, lapisan bawah berwarna bening. 4. Tabung reaksi 4 terbentuk 3 lapisan lapisan bawah berwarna bening, lapisan tengah berwarna dan lapisan atas berwarna coklat gelap. |
- Uji Iodium
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL |
1 |
Disiapkan 5 tabung reaksi dan dimasukkan masing-masing sampel sebanyak 5 ml 1. amilum 2. glukosa 3. laktosa 4. sukrosa 5. fruktosa |
Untuk memudahkan menguji sampel tersebut ada tidaknya karbohidrat |
1. Tabung reaksi 1 (amilum berwarna bening ) 2. Tabung reaksi 2 ( glukosa berwarna bening ) 3. Tabung reaksi 3 (laktosa berwarna bening ) 4. Tabung reaksi 4 (sukrosa berwarna bening ) 5. Tabung reaksi 5 (fruktosa berwarna bening ) |
2 |
Kemudian ditambahkan larutan iodin sebanyak 3 tetes ke dalam masing-masing sampel, lalu diaduk |
Larutan iodin bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat |
1. Tabung reaksi 1 (amilum berwarna ungu pekat) 2. Tabung reaksi 2 (glukosa berwarna kuning bening) 3. Tabung reaksi 3 (laktosa berwarna kuning keemasan) 4. Tabung reaksi 4 (sukrosa berwarna kuning keemasan) 5. Tabung reaksi 5 (Fruktosa berwarna kuning keemasan) |
- Uji Benedict
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL |
1 |
Disiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing dimasukkan dengan benedict ± 3 ml |
Untuk persiapan pengujian benedict |
Larutan benedict berwarna biru |
2 |
- Tabung 1 ditambahkan pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml - Tabung 2 ditambahkan pereaksi Gom Arap ± sebanyak 1 ml |
Untuk mengetahui golongan karbohidrat yang dapat mereduksi |
-Tabung 1 : larutan berwarna biru muda -Tabung 2 : larutan berwarna biru muda |
3 |
Kemudian dimasukkan tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2 ke penangas air ± selama 5 menit |
Untuk menguji keberadaan pereduksi dalam sampel Untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga akan cepat mengalami perubahan warna |
-Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah bata -Tabung reaksi 2 : tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru muda) |
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu berkaitan dengan uji karbohidrat dengan beberapa metode yang berbeda. Dimana tiap metode yang digunakan memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Dalam percobaan ini dilakukan 3 metode pengujian kandungan karbohidrat yaitu uji molish, uji iodium dan uji benedict, yaitu sebagai berikut :
- Uji Molish
Pada uji molish ini sampel yang digunakan terdiri dari 4 macam yang berbeda yaitu 1. Terasi, 2. Otot bandeng, 3. Ikan bandeng, 4. Ikan rebus. Pertama-tama sampel tersebut dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan mortal. Setelah halus sampel tersebut kemudian ditambahkan air agar sampel berbentuk larutan. Dimana masing-masing masing sampel ini memiliki warna larutan berbeda-beda. Lalu masing-masing sampel dimasukan kedalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes. Lalu kedalam masing masing tabung reaksi berisi sampel ditambahkan dengan 3 tetes pereaksi molish. Dimana peraksi molish ini merupakan larutan a-naftol dalam alkohol. Akibat penambahan pereaksi molish ini sampel 1 dan 2 berubah warna menjadi ungu sedangkan 2 sampel lainnya tetap berwarna seperti sebelumnya. Lalu kedalam masing masing sample juga ditambahkan H2SO4 sebanyak 1 ml secara perlahan melalui dinding tabung reaksi. Penambahan asam sulfat ini akan menghidrasi karbohidrat sehingga terbentuk senyawa furfural, dimana ketika furfural bereaksi dengan a-naftol akan terbentuk cincin ungu.
Hasil yang didapatkan ialah pada tabung reaksi 1 terbentuk cincin ungu, tabung reaksi 2 terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas berwarna ungu dan lapisan bawah berwarna kuning dan terdapat cincin ungu diantara keduanya, tabung reaksi 3 terbentuk 3 lapisan yaitu pada lapisan atas berwarna coklat keruh, lapisan tengah berwarna ungu dan lapisan bawah berwarna bening, tabung reaksi 4 juga terbentuk 3 lapisan yaitu lapisan bawah berwarna bening, lapisan tengah berwarna ungu dan lapisan atas berwarna coklat gelap. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semua sampel pada uji ini positif mengandung karbohidrat.
- Uji Iodium
Pada uji karbohidrat dengan menggunakan iodium terdapat 5 sampel yang digunakan yaitu 1. amilum, 2. glukosa, 3. laktosa, 4. sukrosa, dan 5. Fruktosa yaitu sebanyak 5 ml dari masing-masing sampel tesebut kemudian dimasukan kedalam 5 tabung reaksi berbeda. Lalu kedalam masing masing tabung reaksi tersebut ditambahkan dengan 3 tetes larutan iodin lalu diaduk. Dimana apabila didalam sampel terdapat karbohidrat (khususnya golongan polisakarida) maka warna larutan akan berubah menjadi biru atau ungu.
Dimana dari kelima sampel yang diuji pada percobaan ini sampel pada tabung reaksi 1 yaitu amilum saja yang menunjukan hasi positif yaitu warna larutan berubah menjadi warna ungu pekat, sedangkan 4 sampel lainnya warna larutan berubah menjadi kuning. Hal ini karena hanya amilum saja dari kelima sampel yang mengandung karbohidrat dari golongan polisakarida.
- Uji Benedict
Pada uji karbohidrat menggunakan pereaksi benedict ini pertama-tama disiapkan 2 tabung reaksi yang kemudian dimasukan pereaksi benedict sebanyak ± 3 ml kedalam 2 tabung reaksi tersebut. Pereaksi benedict ini memiliki warna biru, yang mana ketika ditambahkan dengan sampel yang mengandung karbohidrat maka larutan akan berubah warna menjadi merah bata. Terdapat 2 sampel pada uji ini yaitu pada tabung 1 sampel yang ditambahkan ialah glukosa sebanyak 1 ml, dan pada tabung 2 sampel yang ditambahkan ialah gom arap sebanyak 1 ml. pada awalnya larutan yang terbentuk masih tetap berwarna biru. Hal ini karena reaksi antara benedict dan karbohidrat berlangsung lambat sehingga perlu dipercepat dengan melakukan pemanasan.
Kedua tabung reaksi kemudian dimasukan kedalam penangas air selama 5 menit. Setalah dilakukan pemanasan inilah baru terlihat peribahan warna, dimana pada tabung reaksi pertama larutan berubah menjadi berwarna merah bata sedangkan pada tabung reaksi 2 tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru).
IX. PERTANYAAN PASCA
- Pada uji molish, bagaimana pengaruh hasil yang didapatkan jika tidak digunakan nya asam sulfat pekat?
- Apakah ada cara lain untuk menguji kandungan karbohidrat disuatu makanan selain menggunakan uji molish, iodium dan benedict?
- Pada uji iodium, mengapa hanya sampel yang mengandung karbohidrat golongan polisakarida saja yang menghasilkan hasil positif yaitu yang mengalami perubahan warna larutan menjadi biru/ungu?
X. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
- Adanya gula pereduksi dapat kita deteksi dengan menggunakan uji molisch, glukosa, fruktosa, dan sukrosa dengan ditetesi menggunakan uji fehling, benedict, iod, basa kuat dan tollens.
- Karbohidrat merupakan turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksil atau senyawa turnan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Jane, B.R., Mitchell, L.G., 2002. Biologi Edisi kelima Jilid I. Erlangga : Jakarta.
Kusnandar, F. 2011. Kimia Pangan Komponen Makro. Erlangga : Jakarta.
Poedjiadi, A., 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press : Jakarta.
Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Pratikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.
Yasid E., dan Nursanti L., 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. ANDI OFFSET : Yogyakarta.
Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1. karbohidrat oleh asam sulfat akan terhidrolisis menjadi monosakarida yang selanjutnya monosakarida akan mengalami dehidrasi oleh asam sulfat pekat dan menjadi Furfural. Furfural dan a-naftol akan berkondensasi menjadi warna ungu yang menandakan adanya karbohidrat. maka jika tidak ditambah asam sulfat pekat tidak akan dapat diketahui ada atau tidaknya karbohidrat
BalasHapusSaya Lutfi Praidha dengan NIM 015 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Hanya dengan polisakarida saja uji iod menghasilkan hasil yang pisitif itu karena gula polisakatida akan membentuk rantai heliks dimana ada ikatan konfigurasi pada tiap unit glukisanya.
BalasHapusTerimakasih
Baiklah saya Mashita akan mencoba menjawab permasalahan no 2
BalasHapusUntuk menguji kandungan karbohidrat disuatu makanan selain menggunakan uji molish,iodium dan benedict yaitu dengan uji seliwanof dan uji fehling.
Terimakasih.