LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
VIKA SEPUTRI
(A1C118086)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. DATA PENGAMATAN
No |
Perlakuan |
Tujuan |
Hasil |
1 |
Dimasukkan 55 mg teh ke dalam 35ml air suling+batu didih kedalam gelas kimia dan ditutup dengan kaca arloji kemudian dipanaskan, setelah 5 menit hentikan pemanasan
|
Tujuan ditambahkan batu didih untuk meratakan panas. Tujuan ditutup dengan kaca arloji agar uap panas tidak keluar
|
Larutan berwarna coklat tua
|
2 |
Didinginkan dalam wadah yang berisi es batu selama beberapa menit, kemudian ditambahkan 1gr natrium karbonat dan digoyangkan
|
Fungsi didinginkan agar larutan cepat digin Tujuan ditambahkan natrium bikarbonat untuk bereaksi dengan semua tannin yang ada dalam teh sehingga terbentuk garam tannin (anion fenolik)
|
Larutan berwarna coklat muda
|
3 |
Larutan tadi dimasukkan kedalam corong pisah + 30ml diklorometana + 35ml air suling dan dikocok
|
Tujuan dilakukan pengocokan agar kandungan kafein dalam ekstrak teh dapat larut sempurna dalam diklorometana
|
Terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna coklat tua dan lapisan bawah berwarna coklat muda
|
4 |
Didalam gelas kimia lain masukkan 35ml air suling+bungkus teh yang diawal tadi kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan selama 5menit angkat gelas kimia tersebut dan dinginkan sekitar 20-25 menit didalam wadah yang berisi es batu
|
Tujuan didinginkan agar larutan cepat dingin
|
Larutan berwarna coklat tua
|
5 |
Lapisan yang paling bawah dalam corong pisah tadi masukkan kedalam 3 tabung sentrifugal
|
Tujuan dipindahkan agar didapat larutan diklorometana yang mengandung kafein
|
Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda
|
6 |
Sisa larutan dalam corong pisah tadi ditambahkan 30ml diklorometana dan digoncang, setelah terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah dipisahkan kedalam gelas kimia dan lapisan atas kedalam gelas kimia lain
|
Tujuan ditambahkan dikloro metana untuk melarutkan sisa kafein yang masih terdapat dalam ekstrak teh
|
Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas coklat tua dan lapisan bawah putih keruh
|
7 |
Larutan yang didinginkan dalam es batu ditambahkan 1gr natrium karbonat kemudian disaring dengan kapas dan dimasukkan kedalam corong pisah, sisa padatan ditambah 30ml diklorometana dan digoncangkan
|
Ditambahkan diklorometana untuk membilas padatan yang tersisa digelas kimia dan bertindak sebagai pelarut dalam proses pemisahan
|
Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda
|
8 |
Larutan dalam tabung sentrifugal tadi dimasukkan kedalam tempat untuk menyentrifusinya
|
Tujuan dimasukkan dalam tempat menyentrifusi untuk menyempurnakan proses pemisahan
|
Terdapat 2 lapisan
|
9 |
Diambil larutan atas dengan pipet tetes masukkan dalam tabung sentrifugal dan lapisan bawah masukkan dalam gelas kimia
|
Tujuan nya agar larutan terpisah
|
Terdapat 2 larutan
|
10 |
Lapisan bawah dalam corong pisah masukkan kedalam tabung sentrifugal, sedangkan lapisan atas ditambahkan 30 ml diklorometana dan digoncang , setelah terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah dipisahkan
|
Tujuan ditambahkan diklorometana ialah untuk melarutkan kafein yang masih ada didalam ekstrak teh
|
Terbentuk 2 lapisan, atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda
|
11 |
Masukkan tabung sentrifugal kedalam tempat menyentrifusi
|
Tujuannya untuk menyempurnakan pemisahan
|
Terdapatlah 2 larutan yang dipisahkan
|
12 |
Setelah semua nya dipisahkan larutan pada lapisan bawah berwarna coklat muda tadi ditambahkan dengan natrium sulfat lalu diaduk
|
Tujuan ditambahkan natrium sulfat untuk membersihkan gumpalan2 berwarna coklat
|
Natrium sulfat tidak larut. Larutan tersebut menjadi warna kuning.
|
13 |
Larutan dipindahkan kedalam labu bulat dengan menggunakan corong yang disumbat dengan kapas lalu padatan yang tidak tercampur ditambahkan dengan diklorometana
|
Tujuan disumbat dengan kapas agar padatan yang tidak larut tadi tidak tercampur dengan larutan. Tujuan ditambahkan diklorometana untuk membilas padatan yang tersisa pada gelas kimia |
Terdapat larutan berwarna kuning bening
|
14 |
Larutan diekstraksi menggunakan alat rotary evaporator kemudian ditimbang
|
Tujuan nya untuk memisahkan suatu larutan dari pelarut sehingga dihasilkan ekstrak.
|
Didapatkan 0,106 gr kafein
|
15 |
Selanjutnya labu bulat tadi diletakkan diatas mantel pemanas kemudian ditambahkan etanol lalu diaduk, setelah itu dipindahkan kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes
|
Tujuan ditambahkan etanol sebagai pelarut untuk proses rekristalisasi
|
Larutan menjadi warna kuning keruh
|
16 |
Larutan tersebut dimasukkan kedalam ice bath selama 5 menit lalu disaring dengan menggunakan vakum
|
Tujuan dimasukkan kedalam ice bath agar mempercepat terbentuknya kristal. Tujuan menggunakan vakum untuk mempercepat proses penyaringan
|
Terbentuk kristal yang tertahan pada kertas saring
|
17 |
Ditimbang kristal yang tertahan pada kertas saring |
Tujuan nya agar mengetahui berapa produk yang didapatkan |
Diperolehlah kristal sebanyak 0,035 gr |
18 |
Selanjutnya diulangi sisa dari penyaringan didalam gelas kimia tadi ditambahkan etanol lalu dipanaskan menggunakan mantel pemanas setelah itu dipindahkan kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes |
Tujuan ditambahkan etanol sebagai pelarut untuk proses rekristalisasi |
Larutan berwarna kuning keruh |
19 |
Larutan tersebut dimasukkan kedalam ice bath selama 5 menit lalu disaring dengan menggunakan vakum |
Tujuan dimasukkan kedalam ice bath agar mempercepat terbentuknya kristal. Tujuan menggunakan vakum untuk mempercepat proses penyaringan |
Terbentuk kristal yang tertahan pada kertas saring |
20 |
Ditimbang kristal yang tertahan pada kertas saring
|
Tujuan nya agar mengetahui berapa produk yang didapatkan
|
Diperolehlah kristal sebanyak 0,011 gr
|
21 |
Digabungkan kristal yang telah terbentuk kedalam wadah
|
Tujuannya agar kristal tidak tercecer jadi digabung dalam satu wadah
|
Didapatkan kristal sebagai produk dari kafein berwarna putih sebanyak 0,046 gr atau 46 milligram.
|
VIII. PEMBAHASAN
Daun teh ini merupakan bahan yang banyak mengandung alkaloid spesifiknya kafein, maka dari itu pada percobaan mengenai isolasi senyawa bahan alam alkaloid ini di gunakan bahan utama yaitu daun teh hijau untuk mendapatkan senyawa kafein. Kafein ialah salah satu senyawa alkaloid yang di dalam strukturnya terkandung gugus Nitrogen dan juga mengandung basa amina organik. Kafein memiliki sifat yang khas yaitu dapat larut di dalam pelarut yang polar tetapi dapat berikatan dengan pelarut yang non polar, maka dari itu pada percobaan ini digunakan kloroform sebagai pelarut nya. Karena secara teori kafein sebagai senyawa yang bersifat non polar dapat dilarutkan dengan pelarut yang bersifat non polar pula.
Pada percobaan yang pertama yaitu, dimasukkan 55 mg teh ke dalam 35ml air suling dimasukkan batu didih kedalam gelas kimia dan ditutup dengan kaca arloji kemudian dipanaskan, setelah 5 menit dihentikan pemanasan adapun tujuan dari ditambahkan batu didih ini untuk meratakan panas, sedangkan tujuan ditutup dengan kaca arloji agar uap panas tidak keluar, didapatkan hasil yaitu larutan berwarna coklat tua. Selanjutnya didinginkan dalam wadah yang berisi es batu selama beberapa menit, kemudian ditambahkan 1 gr natrium karbonat dan digoyangkan, adapun tujuan didinginkan agar larutan cepat digin, lalu tujuan ditambahkan natrium bikarbonat yaitu untuk bereaksi dengan semua tannin yang ada dalam teh sehingga terbentuk garam tannin (anion fenolik), didapatkan lah hasil yaitu larutan berwarna coklat muda.
Selanjutnya larutan tadi dimasukkan kedalam corong pisah ditambahkan 30ml diklorometana ditambahkan juga dengan 35ml air suling dan dikocok adapun tujuan dilakukan pengocokan agar kandungan kafein dalam ekstrak teh dapat larut sempurna dalam diklorometana, didapat lah hasil terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna coklat tua dan lapisan bawah berwarna coklat muda. Selanjutnya didalam gelas kimia lain dimasukkan 35ml air suling dimasukkan juga bungkus teh yang diawal tadi kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan selama 5 menit angkat gelas kimia tersebut dan didinginkan sekitar 20-25 menit didalam wadah yang berisi es batu, adapun tujuan di dinginkan agar larutan cepat dingin dan di peroleh hasi larutan berwarna coklat tua. Kemudian lapisan yang paling bawah dalam corong pisah tadi dimasukkan kedalam 3 tabung sentrifugal, tujuan dipindahkan agar didapat larutan diklorometana yang mengandung kafein, didapatkan lah hasil yaitu terbentuk 2 lapisan, lapisan atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda. Kemudian sisa larutan dalam corong pisah tadi ditambahkan 30ml diklorometana dan digoncang, setelah terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah dipisahkan, tujuan ditambahkan diklorometana disini untuk melarutkan sisa kafein yang masih terdapat dalam ekstrak teh dan di dapat lah hasil terbentuk 2 lapisan, lapisan atas coklat tua dan lapisan bawah putih keruh.
Selanjutnya larutan yang didinginkan dalam es batu ditambahkan 1 gr natrium karbonat kemudian disaring dengan kapas dan dimasukkan kedalam corong pisah, sisa padatan ditambah 30ml diklorometana dan digoncangkan, adapun tujuan ditambahkan diklorometana untuk membilas padatan yang tersisa digelas kimia dan bertindak sebagai pelarut dalam proses pemisahan, maka disini di dapatkan hasil terbentuk 2 lapisan, lapisan atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda. Langkah selanjutnya yaitu larutan dalam tabung sentrifugal tadi dimasukkan kedalam tempat untuk menyentrifusinya, adapun tujuan dimasukkan dalam tempat menyentrifusi untuk menyempurnakan proses pemisahan, dapat dilihat hasilnya yaitu terdapat 2 lapisan. Selajutnya diambil larutan atas dengan pipet tetes masukkan dalam tabung sentrifugal dan lapisan bawah masukkan dalam gelas kimia, tujuan nya agar larutan terpisah, dan hasilnya yaitu terdapat 2 lapisan, dimana pada lapisan bawah dalam corong pisah masukkan kedalam tabung sentrifugal, sedangkan lapisan atas ditambahkan 30ml diklorometana dan digoncang, setelah terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah dipisahkan,Tujuan ditambahkan diklorometana ialah untuk melarutkan kafein yang masih ada didalam ekstrak teh,maka Terbentuk 2 lapisan, atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda.
Pada langkah selanjutnya itu dimasukkan tabung sentrifugal kedalam tempat menyentrifusi, tujuannya untuk menyempurnakan pemisahan, dan di dapatkan hasil terdapat 2 larutan yang dipisahkan. Setelah semua nya dipisahkan larutan pada lapisan bawah berwarna coklat muda tadi ditambahkan dengan natrium sulfat lalu diaduk, Tujuan ditambahkan natrium sulfat untuk membersihkan gumpalan2 berwarna coklat, maka didapat hasil bahwa natrium sulfat tidak larut. Larutan tersebut menjadi warna kuning. Selanjutnya larutan dipindahkan kedalam labu bulat dengan menggunakan corong yang disumbat dengan kapas lalu padatan yang tidak tercampur ditambahkan dengan diklorometana, tujuan disumbat dengan kapas disini agar padatan yang tidak larut tadi tidak tercampur dengan larutan, tujuan ditambahkan diklorometana untuk membilas padatan yang tersisa pada gelas kimia, maka terdapat larutan berwarna kuning bening. Selanjutnya larutan diekstraksi menggunakan alat rotary evaporator kemudian ditimbang didapatkan lah hasil nya yaitu 0,106 gr kafein.
Pada langkah selanjutnya, labu bulat tadi diletakkan diatas mantel pemanas kemudian ditambahkan etanol lalu diaduk, setelah itu dipindahkan kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes, adapun tujuan ditambahkan etanol sebagai pelarut untuk proses rekristalisasi, maka di perolehlah hasil yaitu terbentuk kristal yang tertahan pada kertas saring. Ditimbang kristal yang tertahan pada kertas saring tadi, tujuan nya agar mengetahui berapa produk yang didapatkan. Diperolehlah kristal sebanyak 0,011 gr. Pada langkah yang terakhir yaitu digabungkan kristal yang telah terbentuk kedalam wadah, maka di perolehlah hasil akhir yaitu didapatkan kristal sebagai produk dari kafein berwarna putih sebanyak 0,046 gr atau 46 milligram.
IX. PERTANYAAN PASCA
- Pada percobaan ini larutan diekstraksi menggunakan alat rotary evaporator. Bagaimana jika larutan diekstraksi menggunakan alat lain selain alat rotary evaporator?
- Pada percobaan ini, menggunakan diklorometana sebagai pelarut. Bagaimana jika diklorometana digantikan dengan pelarut lain apakah berpengaruh kepada hasil yang didapatkan?
- Pada percobaan ini, dilakukan sentrifusi. Bagaimana jika langkah/tahap tersebut tidak dilakukan?
X. KESIMPULAN
- Pada dasarnya, isolasi senyawa bahan alam kimia dari bahan alam itu ialah sebuah cara untuk memsiahkan senyawa yang bercampur sehingga dapat mengahasilkan senyawa tuggal murni.
- Ekstraksi ialah sutau proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan kelarutan terhadap dua cairan yan tidak saling melarutkan, biasanya pelarutnya air dan yang lain pelarut organik.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Achmad. 2013. Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta : Erlangga.
Martono. 2009. Kimia organik. Jakarta : Pradya Cipta.
Sulasiyah. 2018. Antioxidan From Turmeric Fermentation Product (Cucurma Longa) By Aspargillus Oryzae. Jurnal kimia sains dan Aplikasi, vol 21, no1.e-issn:2597-9914.
Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Pratikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.
Titis,M. 2013. Isolasi, Identifikasi Dan Uji Aktivitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis). Jurnal Penelitian Kimia Vol.1.no.1.
Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. jawabannya bisa, tapi harus di gantikan dengan pelarut yang sifatnya sama dengan diklorometana
BalasHapusSaya Jony Erwin (098) akan menjawab permasalahan no 3 jika tidak dilakukan tahap ini maka pada proses pemisahan tidak akan terjadi pemisahan yang sempurna
BalasHapusSaya Yupita Sri Rizki akan mencoba menjawab no 1 menurut saya bisa di gunakan alat lain tetapi pemisahan nya kurang sempurna pada percobaan ini alat yang paling cocok adalah rotary evaporator,Tujuan nya untuk memisahkan suatu larutan dari pelarut sehingga dihasilkan ekstrak.
BalasHapus