Minggu, 06 Desember 2020

JURNAL PERCOBAAN 11 UJI KARBOHIDRAT

 JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II


DISUSUN OLEH :

VIKA SEPUTRI

(A1C118086)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

PERCOBAAN XI

       I.            Judul                 : Uji Karbohidrat

    II.            Hari, Tanggal   : Kamis, 10 Desember 2020

 III.            Tujuan              : Adapun tujuan dari percobaan kali ini, yaitu :

  1. Dapat mengenal beberapa karbohidrat yang lazim dan sifat fisisnya.
  2. Dapat mempelajari perbedaan penting sifat fisis dan kimia dari monosakarida, disakarida dan polisakarida
  3. Dapat menghubungkan reaksi karbohidrat dengan an-nawawi dasar dan gugus fungsinya

 IV.            Landasan Teori

    Karbohidrat terdiri dari tiga kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan senyawa yang paling sederhana. oligosakarida merupakan senyawa yang dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6 gula monosakarida sedangkan polisakarida merupakan monomer monomer yang berasal dari monosakarida. contoh umum dari ketiga kelompok karbohidrat tersebut adalah glukosa dan amilosa. semua monosakarida dan disakarida serta beberapa polisakarida larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organik. karbohidrat yang pada hakekatnya adalah polialkohol membentuk ikatan hidrogen dengan air. Sifat kimia karbohidrat berhubungan dengan gugus fungsi yang terdapat pada molekul nya yaitu gugus oh, gugus aldehid dan gugus keton. semua monosakarida kebanyakan dari disakarida mereduksi senyawa pengoksidasi lemah seperti Cu dalam pereaksi fehling. Karbohidrat seperti ini disebut gula pereduksi. Agar dapat berfungsi sebagai gula pereduksi suatu karbohidrat harus mempunyai gugus fungsi sebagai aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang dapat membuka sebagai aldehida. dari ketiga bentuk glukosa hanya bentuk rantai terbuka 6 siklik yang dioksidasi oleh pereaksi fehling (Tim Penuntun Kimia Organik II, 2020).

    Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida, gula tunggal yang juga dikenal sebagai gula sederhana (Campbell dkk ,2002).

    Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum dari karbohidrat ialah Cn(H2O)m. Karbohidrat juga dapat diartikan sebagai polihidroksi aldehid (aldose) atau polihidroksi keton (ketose) dan turunannya atau senyawa yang bila dihidrolisa akan menghasilkan salah satu atau kedua komponen diatas. Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon (Yasid dan Nursanti, 2006).

    Nama lain dari karbohidrat ialah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid da 5 gugus hidroksil (OH). Karbohidrat memegang peranan penting dalam sistem biologi khususnya dalam respirasi. Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesa di dalam tanaman-tanaman berdaun hijau. Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel jaringan manusia dan binatang. Fermentasi karbohidrat oleh kamir atau mikroba lain dapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan zat-zat organik lainnya. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping protein dan lemak. Membekalkan tenaga bagi aktiviti harian seperti gerakkan, pertumbuhan dan lain-lain aktiviti sel di dalam badan (Kusnandar, 2011).

    Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliserdehida dan dihidroksiaseton (Poedjiadi, 1994).

    V.            Alat dan Bahan

  • Alat
  1. Tabung reaksi
  2. Pipet tetes
  3. Pipet volume
  4. Bulb (filter)
  5. Kompor listrik
  6. Lampu alkohol atau spiritus
  7. Pengaduk kaca
  8. Martar atau lumpang
  9. Stopwatch
  10. Gelas kimia 100 dan 200 ml
  11. Gelas dan termometer
  • Bahan
  1. Glukosa
  2. Sukrosa
  3. Selulosa atau Pati
  4. Asam sulfat pekat
  5. Asam klorida
  6. Natrium hidroksida (NaOH)
  7. Pereaksi molisch
  8. Pereaksi Benedict
  9. Larutan iod
  10. Pereaksi tollens
  11. Pereaksi fehling
  12. Pereaksi basa kuat
  13. Pereaksi iod dan aquades

 VI.            Prosedur Kerja

  • Uji Molisch
  1. Diisi masing-masing tabung reaksi dengan 5 ml larutan gula (glukosa, sukrosa, zat Pati/selulosa dalam air)
  2. Ditambahkan 1 tetes pereaksi molisch dan dikocok perlahan
  3. Dimiringkan tabung lalu ditambahkan ke dalam 5 mili asam sulfat pekat dengan hati-hati melalui dinding tabung
  4. Diperhatikan warna lingkaran yang terbentuk pada batas pertemuan dari dua lapisan cairan dalam tabung
  5. Dikocok dan diencerkan dengan 5 ml air akan terbentuk warna ungu tua
  • Reaksi glukosa
Pereaksi fehling
  1. Dimasukkan 2 ml larutan fehling a dan 2 ml larutan fehling B di dalam tabung reaksi
  2. Ditambahkan beberapa tetes larutan glukosa lalu dikocok perlahan lahan
  3. Dimasukkan tabung tersebut ke dalam penangas air lalu diamati dan dicatat perubahan yang terjadi dan ditulis reaksinya 
        Pereaksi Benedict
  1. Dimasukkan 2 mili pereaksi Benedict ke dalam tabung reaksi
  2. Ditambahkan beberapa tetes glukosa dan diaduk perlahan
  3. Dimasukkan tabung ke dalam penangas air lalu diamati dicatat perubahan yang terjadi dan ditulis reaksinya

        Pereaksi tollens

  1. Masukan 2 mili pereaksi tollens dan beberapa tetes larutan glukosa ke dalam tabung reaksi
  2. Dikocok perlahan dan dipanaskan lalu ditulis reaksinya

        Uji Iod

  1. Dimasukkan masing-masing sampai glukosa, sukrosa, selulosa sebanyak 5 ml
  2. Ditambahkan larutan iod sebanyak 5 tetes dan diamati perubahan warna pada larutan

        Dengan basa kuat

  1. Dimasukkan 2 ml larutan glukosa 10% dan 0,5 ml NaOH 25% diaduk perlahan
  2. Dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit dan diperhatikan rupa dan bahu dari zat yang terbentuk dan ditulis reaksinya

        Reaksi Sukrosa

  1. Dilarutkan 1,5 gram sukrosa dalam 200 ml air ke dalam tabung reaksi
  2. Dilakukan seperti percobaan B nomor 1 2 3 dan 4 dengan menggunakan sukrosa sebagai pengganti glukosa

        Reaksi Laktosa

  1. Dilarutkan 1,5 gram laktosa dalam 200 ml air.
  2. Dilakukan seperti percobaan b 1 2 3 dan 4 dengan menggunakan laktosa sebagai pengganti glukosa
  • Reaksi Pati
  1. Digerus menggunakan lumping sebanyak 0,5 gram Pati dengan sedikit air hingga terbentuk pasta dan dipindahkan ke gelas piala
  2. Ditambahkan air dan dilakukan dekantasi sebanyak 3 kali dengan air sampai cairan di atas endapan menjadi bening dan dikocok perlahan
  3. Dilakukan percobaan terhadap peti tersebut dengan menggunakan pereaksi fehling, basa kuat dan iod
  4. Digunakan 2 ml larutan suspensi zat Pati tadi untuk setiap percobaan
  5. Diamati dan dicatat setiap perubahan yang terjadi pada reaksi yang digunakan
  • Reaksi Pati yang dihidrolisis
  1. Dimasukkan 10 mili larutan Pati sisa percobaan 6.3 pada tabung reaksi dan ditambahkan 1 ml HCl pekat
  2. Dipanaskan perlahan dengan api kecil lalu diteteskan sedikit cairan pada larutan iodium
  3. Dipanaskan sampai larutan mendidih sambil setiap menit dilakukan uji warna
  4. Dilakukan uji ini 5 sampai 6 kali sampai tidak terjadi perubahan warna larutan dan diamati
  5. Dinetralkan oleh larutan dan dilakukan uji menggunakan pereaksi fehling
PERMASALAHAN
  1. Jelaskan mengapa pada percobaan ini iodium digunakan untuk uji karbohidrat?
  2. Jelaskan tujuan dari pemanasan pada prosedur kerja dari reaksi pati yang dihidrolisis?
  3. Pada prosedur kerja dari reaksi pati menggunakan pereaksi fehling, bagaimana jika menggunakan pereaksi yang lain, apakah berpengaruh kepada hasil yang didapatkan?

3 komentar:

  1. Baiklah saya Mashita (083) akan mencoba menjawab permasalahan no 3
    Jika digunakan pereaksi lain maka akan berpengaruh pada hasil yang didapatkan
    Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Fungsi pemanasan yakni untuk mempercepat proses reaksi sehingga perubahan warna akan cepat terbentuk

    BalasHapus
  3. Saya Lutfi Praidha dengan NIM 015 akan menjawab pertanyaan nomor 1. Digunakan iod untuk uji karbohidrat disini tentunya untuk menguji keberadaan gula pereduksi pada sampel. Jika dirraksikan dengan iod maka hasil positif ditandai dengan adanya pembatas larutan atau membentuk cincin ungu pada sampel.
    Terimakasih

    BalasHapus

LAPORAN PERCOBAAN 13 UJI LEMAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II DISUSUN OLEH : VIKA SEPUTRI (A1C118086)   DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.   ...