Rabu, 21 Oktober 2020

LAPORAN PERCOBAAN 2 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT

 LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II

  

DISUSUN OLEH :

VIKA SEPUTRI

(A1C118086)

  

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020



VII.    DATA PENGAMATAN

No

Perlakuan

Pengamatan

1

Ditimbang 10 gram sukrosa setelah itu dimasukkan 10 gram tadi kedalam labu erlenmeyer  100 ml dan ditambahkan  55 ml asam nitrat pekat kemudian  dikocok

Larutan berwarna bening atau tidak berwarna kemudian setelah di kocok berubah menjadi keruh.

2

Dipanaskan campuran asam nitrat dan sukrosa tadi di water bath

Larutan menjadi warna kuning.

 

3

Dipanaskan  terus menerus campuran tersebut lalu didiamkan

Larutan berubah menjadi merah kecoklatan dan timbul uap setelah didiamkan uap didalam larutan perlahan menghilang.

4

Diuapkan lagi campuran tadi dengan cara pemanasan

Larutan berubah menjadi kuning jernih.

5

Didinginkan larutan dengan air es

Terbentuk Kristal  Asam Oksalat berwarna putih.


VIII. PEMBAHASAN

    Asam oksalat ialah senyawa organik yang memiliki banyak kegunaan di dalam titrasi asam basa, asam oksalat juga tergolong kedalam senyawa yang mudah untuk di sintesis hanya dengan menggunakjan bahan dasar berupa gula pasir sukrosa yang termasuk kedalam golongan monosakarida (C6H12O6) serta fruktosa yang banyak di temukan pada kehidupan sehari-hari dan juga dengan reagen asam nitrat pekat. Pada percobaan ini, telah dilakukan pembuatan asam oksalat dengan bahan tersebut. Sukrosa mempunyai sifat kimia salah satunya yaitu mudah di oksidasi, sehingga dengan menggunakan larudan HNO3 pekat 12 M, struktur C6H12O6 akan di cacah oleh larutan asam nitrat pekat sehingga terjdi penataan ulang menghasilkan senyawa asam oksalat.

    Pada percobaan kali ini yang dilakukan pertama kali yakni menyiapkan sukrosa sebanyak 10 gram dan disiapan asam nitrat pekat sebanyak 55 ml, setelah semua bahan siap selanjutnya sukrosa yang telah di timbang tadi dimasukkan kedalam Erlenmeyer setelah itu di tambahakan dengan asam nitrat pekat. Berdasarkan hasil di dalam video yang kami amati bahwa campuran tersebut bening atau tak berwarna namun setelah di kocok larutan tersebut berubah warna menjadi keruh.

    Kemudian setelah dilakukan pencampuran tadi maka langkah selanjutnya yaitu dipanaskan larutan tersebut di atas water bath, setelah dilakukan proses pemanasan ternyata warna campuran berubah menjadi warna kuning, artinya hal ini menandakan bahwa telah terjadi reaksi antara sukrosa dengan asam nitrat. Kemudian pemanasan dilanjutkan terus menerus dan ternyata larutan berubah warna menjadi merah kecoklatan dan timbul uap asap. Setelah timbulnya uap/gas tersebut setelah itu didinginkan larutan di atas balok kayu, dibiarkan reaksi terjadi tanpa pemanasan dengan begitu uap/gas coklat yang timbul tadi perlahan mulai menghilang.

    Setelah proses pendinginan tadi langkah yang harus dilakukan yaitu di uapkan kembali larutan tersebut dengan cara pemanasan dan larutan tersebut berubah warna menjadi warna kuning jernih, kemudian di lakukan penambahan air ke dalam larutan tersebut berkali-kali dengan volume sisa yaitu 10 ml. Setelah di lakukan terus menerus maka langkah selanjutnya ialah yang terakhir didinginkan menggunakan air es kemudian akan di dapatkan hasil berupa Kristal asam oksalat berwarna putih.

IX.  PERTANYAAN PASCA

  1. Sebagaimana diketahui sukrosa yang digunakan sebagai bahan dasar pada praktikum kali ini merupakan senyawa disakarida, namun bagaimana jika sukrosa digantikan dengan hanya glukosa atau hanya fruktosa?
  2. Pada pembuatan asam oksalat ini, digunakan oksidator asam nitrat pekat. Apakah bisa kita menggunakan pengoksidator lain untuk sintesis asam oksalat ini?
  3. Mengapa pada praktikum ini dilakukan penambahan aquadest dan penguapan secara berulang kali?

X. KESIMPULAN

  1. Pembuatan asam oksalat dapat dilakukan dengan zat organik (gula) yang memiliki berat molekul besar dengan oksidator HNO3 pekat
  2. Pembuatan asam oksalat menggunakan HNO3 pekat sebagai oksida terkuat yang berfungsi untuk memecahkan molekul gula sehingga terbentuk asam oksalat yaitu berbentuk padat dan berwarna putih.
  3. Sifat-sifat asam oksalat yaitu berwujud padat, berwarna putih, berat molekul 126 gr/mol berbentuk Kristal, titik leleh 101,5 (hidrat) 187 (anhidrat).

XI. DAFTAR PUSTAKA

Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Hart,H. Crame, J.E dan Hart, D.J, 2003. Kimia Organik. Jilid I. edisi 3, A.B : Suminar Achmadi. Erlangga: Jakarta.

Hermanto, Sandra. 2008. Diktat Perkuliahan Biokimia. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah

Lehninger. 1984. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga

Tim Kimia Organik II. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi: UNJA.

3 komentar:

  1. Baiklah saya Risa Novalina Ginting (A1C118070) akan menjawab permasalahan no 3. Menurut saya penambahan aquades dan
    proses penguapan yang berulang-ulang ini dilakukan untuk mendapatkan hasil kristal asam oksalat yang benar-benar murni.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Mashita A1C118083 akan menjawab permasalahan saudari vika seputri no. 1
    Pada praktikum ini bisa menggunakan glukosa, proses ini menggunakan jamur untuk menguraikan glukosa menjadi asam. Proses ini menggunakan bahan baku berupa bahan yang mengandung selulosa tinggi, potass serbuk gergaji, sekam, tongkol jagung,dan lainlain. Bahan ini dilebur dengan sodium hidroksida atau potassium hidroksida pada suhu 240-285. Produk yang diperoleh direaksikan dengan kapur untuk mengikat oksalat dengan kalsium. Produk ini kemudian direaksikan dengan asam sulfat untuk membentuk asam oksalat.
    Terimakasih.

    BalasHapus
  3. Baik lah sayak akan mencoba menjawab no 3 menurut saya bisa digantikan dengan asam kuat lain nya tetapi reaksi tidak berjalan dengan sempurna karena mungkin sifat keasaman nya yang sedikit dari asam nitrat.terimakasih

    BalasHapus

LAPORAN PERCOBAAN 13 UJI LEMAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II DISUSUN OLEH : VIKA SEPUTRI (A1C118086)   DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.   ...