Minggu, 20 Desember 2020

LAPORAN PERCOBAAN 12 UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

 LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II

DISUSUN OLEH :

VIKA SEPUTRI

(A1C118086)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

 VII. DATA PENGAMATAN

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1.

Disiapkan 4 tabung.

Tabung 1 = fenilalanin

Tabung 2 = alanin

Tabung 3 = susu

Tabung 4 = albumin

Untuk dilakukan uji biuret

Tabung 1,2, dan 4 (tidak berwarna)

Tabung 3 (putih)

2.

Di tetesin dengan biuret

-


3.

Lalu di homogenkan

Agar terbentuknya warna hasil uji biuret

Tabung 1 dan 2 (tidak berwarna)

Tabung 3 dan 4 (berwarna ungu)

4.

Dilakukan pemanasan dengan dimasukan tabung 3 dan 4 ke dalam gelas kimia yang terdapat air yang dipanaskan

Untuk mempercepat laju reaksi

Tabung 3 (berwarna coklat muda)

Tabung 4 (berwarna coklat tua bagian atas, berwarna bening bagian bawah)

VIII. PEMBAHASAN

    Pada percobaan kali ini, kita membahas tentang percobaan uji protein dan asam amino dengan menggunakan uji biuret. Dimana, pereaksi biuret ini yaitu campuran larutan natrium hidroksida (NaOH) dan tembaga (II) sulfat (CuSO4). Dalam uji protein dan asam amino, dilakukan uji pada beberapa bahan, yaitu diantaranya fenilalanin, alanine, susu dan albumin. Adapun pertama-tama yang dilakukan yakni disiapkan 4 tabung reaksi dimana tabung 1 yaitu fenilalanin, tabung 2 alanin , tabung 3 susu dan tabung 4 albumin. Didapatlah pada tabung 1, 2 dan 4 larutan tidak berwarna sedangkan pada tabung 3 berwarna putih.

    Langkah selanjutnya yaitu, masing-masing tabung tersebut diteteskan dengan reagen biuret. Dimana reagen biuret berfungsi untuk menunjukkan adanya kandungan protein dalam suatu sampel. Setelah ditambahkan reagen tadi, dilakukan penghomogenan pada masing-masing tabung reaksi untuk melihat perubahan warna yang terjadi pada setiap tabung. Didapatlah hasil yang yaitu tabung 1 dan 2 larutan  tidak berwarna sedangkan pada tabung 3 dan 4 dihasilkan larutan berwarna ungu.

   Setelah itu, dilakukan proses pemanasan dengan dimasukan tabung 3 dan 4 ke dalam gelas kimia yang terdapat air yang dipanaskan. Adapun tujuan dilakukannya pemanasan yaitu untuk mempercepat laju reaksi pada tabung sehingga mempercepat perubahan yang terjadi. Setelah dilakukan pemanasan didapatkanlah hasil  yaitu tabung 3 larutannya berwarna coklat muda sedangkan tabung 4 berwarna coklat tua bagian atas, berwarna bening bagian bawah.

   Seperti yang telah kita ketahui, uji biuret digunakan untuk uji protein albumin, karena uji ini dapat mendeteksi adanya ikatan peptide yang diperoleh hasil reaksi berupa warna ungu pada larutan yang menunjukkan adanya protein. Sehingga, uji biuret ini tidak memberikan perubahan warna pada tabung 1 dan 2. Berdasarkan hasil analisis video dengan uji biuret terlihat bahwa, pada sampel tabung 3 dan tabung 4 terjadi perubahan warna menjadi ungu. Hal ini terjadi dikarenakan ion Cu2+ (dari pereaksi Biuret) dalam suasana basa bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu (violet).

IX. PERTANYAAN PASCA

  1. Pada percobaan ini, bagaimana uji biuret ini mendeteksi adanya protein?
  2. Apakah yang menyebabkan pada tabung 1 dan 2 tidak terjadi perubahan warna pada percobaan ini?
  3. Pada uji biuret ini, mengapa sampel terjadi perubahan warna menjadi ungu?

X. KESIMPULAN

  1. Protein dapat menggumpal akibat terjadinya proses koagulasi protein yang merupakan proses penggumpalan.
  2. Reaksi pengendapan protein dengan logam berat bersifat reversible
  3. Denaturasi protein dapat terjadi dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya yaitu adanya pengaruh logam berat.
  4. Apabila pada protein terjadi denaturasi maka menimbulkan berkurangnya kelarutan protein dalam air.
  5. Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptide pada larutan protein yang memberikan hasil positif apabila dihasilkan larutan berwarna ungu.
  6. Uji Xanthoprotein digunakan untuk membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan atau fenilanalin yang terdapat dalam protein yang memberikan hasil berwarna jingga.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1994. Kimia Organik. Erlangga, Jakarta.

Hunt, E., dkk., 2009. A Mutation In Amino Acid Permease AAP6 Reduces The Amino Acid Content Of The Arabidopsis Sieve Elements But Leaves Aphid Herbivores Unaffected, Journal of Experimental Botany.

Lehninger, A.L., 1997. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Mastura. 2008. Biokimia I. Sukabumi : Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Pratikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.

Wirahardikkusumah, Muhammat. 2008. Biokimia. Bandung: Penerbit ITB

3 komentar:

  1. Baiklah saya Mashita (083) akan mencoba menjawab permasalahan no 3
    Hal ini terjadi dikarenakan ion Cu2+ (dari pereaksi Biuret) dalam suasana basa bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu (violet). Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Saya Yupita Sri Rizki akan mencoba menjawab no 1 Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan CuSO4 encer. Reagen
    biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada sampel. Adanya protein sampel
    ditunjukkan perubahan sampel menjadi warna ungu. Pembentukan warna disebabkan
    karena adanya kompleks ion Cu+ dengan ikatan peptida protein.

    BalasHapus
  3. Nadiya Qotrunnada Tohiri A1C118073 ingin mencoba menjawab permasalahan ke 2

    Tabung 1 dan 2 tidak berwarna ungu karena tidak adanya ikatan peptida pada sampel tersebut artinya tidak ada kandungn protein pada sampel 1 dan 2, karena apabila dalam sampel terdapat ikatan peptida maka hasil uji yang didapatkan ialah larutan berubah menjadi ungu yang merupakan tanda telah terjadi ikatan komplek.

    BalasHapus

LAPORAN PERCOBAAN 13 UJI LEMAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II DISUSUN OLEH : VIKA SEPUTRI (A1C118086)   DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.   ...