LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
VIKA SEPUTRI
(A1C118086)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. DATA PENGAMATAN
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL |
1. |
Pada tabung reaksi 1, dimasukkan 5 tetes minyak Ke dalam tabung reaksi kemudian ditambah 2 ml aquades. Lalu dikocok tabung reaksi selama 1 menit |
Untuk mengetahui adanya emulsi pada lemak |
larutan berwarna putih keruh |
2. |
Pada tabung reaksi 2, dimasukkan 5 tetes minyak kedalam tabung reaksi, kemudian ditambah larutan sabun sebanyak 2 ml. kemudian dikocok selama 1 menit. |
larutan berwarna putih susu. |
|
3. |
Pada tabung teaksi 3, dimasukan 5 tetes minyak, kemudian tambhakan putih telur sebanyak 2ml, lalu di kocok selama 1 menit. |
larutan berwarna putih kekuningan di bagian bawah dan putih susu di bagian atas. |
|
4. |
Pada tabung reaksi 3, dimasukkan 5 tetes minyak, kemudian tambahkan santan sebanyak 2ml. kemudian dikocok selama 1 menit |
larutan berwarna putih susu. |
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, kita akan membahas tentang percobaan uji lemak dengan menggunakan uji pembentukan emulsi pada lemak. Emulsi ialah suatu campuran yang terdiri dari zat yang tidak homogen (bercampur) seperti minyak dan air. Pada percobaan ini, digunakan minyak dan beberapa larutan lain yaitu larutan sabun, putih telur, santan dan aquades. Pertama-tama yang dilakukan yaitu pada tabung reaksi 1, dimasukkan 5 tetes minyak, kemudian ditambah 2 ml aquades. Lalu dikocok tabung reaksi selama 1 menit. Tujuan dilakukannya pengocokan yaitu untuk menghomogenkan larutan agar dapat diketahui apakah emulsi terbentuk pada campuran tersebut. Didapatkanlah hasil yaitu larutan berwarna putih keruh.
Langkah selanjutnya pada tabung reaksi 2, dimasukkan 5 tetes minyak kedalam tabung reaksi, kemudian ditambah larutan sabun sebanyak 2 ml, kemudian dikocok selama 1 menit. Didapatkanlah hasil yaitu larutan berwarna putih susu. Lalu, pada tabung reaksi 3 dimasukkan 5 tetes minyak, kemudian tambahkan putih telur sebanyak 2ml, lalu di kocok selama 1 menit. Didapatkanlah yaitu larutan berwarna putih kekuningan di bagian bawah dan putih susu di bagian atas. Selanjutnya pada tabung terakhir, dimasukkan 5 tetes minyak, kemudian tambahkan santan sebanyak 2ml, kemudian dikocok selama 1 menit. Didapatkanlah hasil yaitu larutan berwarna putih susu.
Dari hasil yang didapat, pada tabung 1 campuran minyak dan air didapatkanlah hasil yaitu larutan berwarna putih keruh. Menurut literatur, minyak bersifat non polar sedangkan air bersifat polar. Sehingga, apabila kedua larutan tersebut dicampurkan tidak dapat bercampur, maka emulsi yang dihasilkan tidak stabil. Begitu pula pada tabung 3, dengan penambahan putih telur yang memiliki kandungan protein sehingga bersifat polar. Ketika minyak dan putih telur dicampurkan maka kedua campuran ini tidak dapat bercampur. Hal ini sesuai dengan hasil analisis video yang didapatkan dimana dihasilkan yaitu larutan berwarna putih kekuningan di bagian bawah dan putih susu di bagian atas. Sedangkan, pada tabung ke 2 yang berisi minyak dan larutan sabun serta tabung ke 4 yang berisi minyak dan santan dihasilkan larutan berwarna putih, sehingga terlihat bahwa emulsi yang dihasilkan merupakan emulsi yang stabil. Menurut literatur, penambahan zat tersebut dapat menghasilkam emulsi yang stabil dikarenakan larutan tersebut mampu menurunkan tegangan permukaan antara kedua fasa cairan yang biasanya disebut agen pengemulsi. Sehingga, pada analisis video yang telah ditonton, terlihat campuran yang dihasilkan pada tabung 2 dan ke 4 adalah larutan berwarna putih.
PERTANYAAN PASCA
- Pada percobaan ini, apakah yang menyebabkan terbentuknya emulsi?
- Mengapa pada percobaan ini minyak dan putih telur tidak menyatu? Apa yang menyebabkan nya?
- Apa saja faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi pada percobaan ini?
KESIMPULAN
- Jika dibahan terdapat lemak, maka akan mengalami emulsi dengan sempurna yang ditunjukkan dengan adanya endapan (emulsi). Lemak yang teremulsi dalam larutan emulsifier, hal ini dibuktikan dengan percobaan yang mana lemak hanya bisa teremulsi dalam larutan emulsifier.
- Secara kimiawi, sabun itu ialah garam dari asam lemak yang rantainya panjang. Garam terbentuk jika lemak atau minyak dipanaskan menggunakan alkali sehingga gugus ester dari lemak itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Oktaviana, N. D., 2009. Hubungan Lamanya Pemanasan dengan Kerusakan Minyak Goreng Ditinjau dari Bilangan Polisakarida. Jurnal Biokimia. Vol. 1 (1): 31-35.
Sartika, R. A. D. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol 2 (4) : 154 160.
Sistiawan, W. 2011. Modul Praktikum Biokimia. Universitas Muhammadiyah Sukabumi : Sukabumi.
Tim Kimia Organik II. 2020. Penuntun Pratikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.
Tuminah, S., 2010. Efek Perbedaan Sumber dan Struktur Kimia Asam Lemak Jenuh Terhadap Kesehatan. Jurnal Penelitian Kesehatan. Vol. 38 (1): 43-51.